We've a story to tell to the nations

midi


Pada abad ke 19, mulailah suatu gerakan misionaris baru. Dimuali dengan William Carey dengan perginya dari Inggris ke India pada 1893, dan Adoniram Judson dari AS ke Burma, dan Dr. Livingstone
pada tahun 1841 dari Inggris ke Afrika. Dalam banyak hati Orang Kristen saat itu ada suatu Semangat
dalam menyebarkan  Kabar Baik keseluruh dunia. Jiwa dari aktivitas ini menyebabkan banyak penulis
dan pengarang lagu mulai memikirkan untuk menulis ekspresi dari para misionaris .
Orang yang termasuk pada abad itu adalah Henry Ernest Nichol'

Ia mengarang syair dan menulis lagu We've a story to tell to the nations, yang terbit pada tahun
1896, berdasar pada perintah Agung  Yesus sebelum naik kesorga pada matius 28: 19-20

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,  dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."  

Sebenarnya Nichol rencana ingin jadi Ir. Sipil, tapi ia sangat senang pada musik, sehingga
ia masuk oxfort university dan mendapat diploma pada tahun 1988.
Ia menjadi guru musik dan pemimpin koor besar, dan menyebabkan ia menulis lebih dari
100 lagu pujian untuk peringatan seklah minggu. Dalam lagu-lagu gubahannya, ia biasa
menyebutkan dirinya sebagai komposer musik, sedang biar penulis lagunya adalah sama,
tapi ia lebih suka menggunakan nama samaran, seperti pada lagu ini: Collin Sterne.
Nama itu kelihatannya diambil dari huruf tengah dan akhir dari namanya.
Saat ini banyak orang memakai nama samaran, sebagi penulis dan pengubah lagu.
Fanny Crosby saja mempunyai ratusan nama samaran selain nama asli yang sering ia gunakan.
Dalam lagu-lagu pujian bukan molodi saja yang penting, tapi syair lebih penting.
Seorang pengarang kadang-kadang tidak ingin jadi terkenal dengan maksud agar orang yang
mendengar tidak membicarakan siapa pengarangnya. Sebab maksud dari menulis syair dan
membuat musik adalah hanya untuk kemuliaan Tuhan saja.


--------------------------------------------------------------------------------

We've a Story to Tell to the Nations
Text: H. Ernest Nichol, 1862-1928 (CWH attrib to Colin Sterne)
Music: H. Ernest Nichol, 1862-1928
Tune: MESSAGE
Meter: 10 8.87 with Refrain
We've a Story to Tell to the Nations

Melody - H. Ernest Nichol
 
H. Ernest Nichol? Colin Sterne?

We've a story to tell to the nations,
That shall turn their hearts to the right,
A story of truth and mercy,
A story of peace and light,
|: A story of peace and light. :|
Chorus:
For the darkness shall turn to dawning,
And the dawning to noonday bright,
And Christ's great kingdom shall come on earth,
The kingdom of love and light. 
 2. We've a song to be sung to the nations,
That shall lift their hearts to the Lord,
A song that shall conquer evil,
And shatter the spear and sword,
|: And shatter the spear and sword. :|
Chorus:

3. We've a message to give to the nations,
That the Lord who reigneth above
Hath sent His Son to save us,
And show us that God is love,
|: And show us that God is love. :|
Chorus:

4. We've a Savior to show to the nations,
Who the path of sorrow hath trod,
That all of the world's great peoples
May come to the truth of God,
|: May come to the truth of God! :|
Chorus:

--------------------------------------------------------------------------------


Terjemahan dalam bahasa lain: I n d o n e s i a, oleh EL Pohan Siahaan, ada kidung jemaat
426 , dengan judul Kita Harus membawa Berita, dinyanyikan dengan nama E, 4/4.

1. Kita harus membawa berita
pada dunia yang gelap
tentang kebenaran dan kasih
|dan damai yang menetap [2x]

kor :
Kara g'lap jadi remang pagi, dan remang jadi siang t'rang.
Kuasa Kristus kan nyatalah, rahmani dan cemerlang.

2. kita harus menyanyikan gita
melembutkan hati keras,
supaya senjata iblis
||remuk dan segra lepas [2x]
koor

3. kita harus membawa berita:
Allah itu Kasih Welas.
Dib'riNya Putra TunggalNya
supaya kita lepas [2x]
koor
4. Kita harus bersaksi didunia,
tentang kuasa Roh Kudus,
Semoga yang masih sangsi,
terima Sang Penebus [2x].
koor

--------------------------------------------------------------------------------

Dalam bahasa Jepang,
»¿Èþ²Î453ÈÖ 
ʹ¤±¤ä¡¢°¦¤Î¸ÀÍÕ¤ò¡¡½ô¹ñ¿Í(¤â¤í¤¯¤Ë¤Ó¤È)¤é¤Î
ºá²Ê(¤Ä¤ß¤È¤¬)¤ò½ü¤¯¡¡¼ç¤Î¸æ¸ÀÍÕ¤ò¡¢¼ç¤Î¸æ¸ÀÍÕ¤ò
Chorus:
¡¡¤ä¤¬¤Æ»þ¤ÏÍ褿¤é¤ó¡¡¿À¤Î¸æ¸÷(¤ß¤Ò¤«¤ê)¤Î
¡¡Éá(¤¢¤Þ¤Í)¤¯À¤¤ò¾È¤é¤¹¡¡Ä«(¤¢¤·¤¿)¤ÏÍ褿¤é¤ó

¸«¤è¤ä¡¢µß¤¤¤Î·¯¤ò¡¡À¤¤Î¤¿¤áǺ¤ß¤Æ
ìÞ(¤¢¤¬¤Ê)¤¤¤ÎÆ»¤ò¡¡³«¤­¤·¥¤¥§¥¹¤ò¡¡³«¤­¤·¥¤¥§¥¹¤ò
Repeat Chorus.

²Î¤¨¡¢À¼¤ò¹ç¤ï¤»¤Æ¡¡Å·ÃÏ(¤¢¤á¤Ä¤Á)¤È¶¦¤Ë
´î¤Ó¤ËËþ¤Ä¤ë¡¡±É¤¨¤Î²Î¤ò¡¡±É¤¨¤Î²Î¤ò
Repeat Chorus.

(Japanese, Roman character)
Kike ya! ai no kotoba wo, moro-kuni-bitora no,
Tsumi toga wo nozoku, Shu no mikotoba wo, Shu no mikotoba wo.
Chorus:
Yagate toki wa kitaran, Kami no mihikari no,
Amaneku yo wo terasu, Ashita wa kitaran.
Miyo ya! sukui no Kimi wo, yo no tame nayamite,
Aganai no michi wo, hirakishi Yesu wo, hirakishi Yesu wo.
Repeat Chorus.
Utae! koe wo awasete, ame-tsuchi to tomoni,
Yorokobi ni mitsuru, sakae no uta wo, sakae no uta wo.
Repeat Chorus.